sejarah jawa hokokai

JAWA HOKOKAI 

Sejarah singkat jawa hokokai

Himpunan kebaktian rakyat jawa ( jawa hokokai ) merupakan perkumpulan yang di bentuk oleh jepang pada 1 maret 1944 sebagai pengganti "putera". Jawa Hokokai merupakan organisasi resmi pemerintah dan berada langsung di bahwa pengawas penjabat jepang. Pemimpin tertinggi perkumpulan ini adalah GUNSEIKAN dan SOEKARNO yang menjadi penasehat utamanya. Pembentukan jawa hokokai pada masa itu tentunya terdapat tujuan tertentu yakni pada waktu itu adanya perang asia timur raya yang dahsyat, sehingga dibentuknya himpunan ini sebagai bentuk untuk mempersatukan rakyat dengan berbagai profesi. 



Dalam jawa hokokai ini pemerintah yang mendirikan memiliki dasar tertentu untuk memunculkan semangat kebaktian, dasar tersebut ada 3 hal utama yaitu :

1. Mengorbankan diri 

 - Makna ini mengandung bahwa setiap pengabdian kita terhadap sesuatu pastilah adanya pengorbanan       di dalam diri kita, baik secara fisik maupun lainya yang bersifat pengorbanan.

2. Mempertebal rasa persaudaraan 

 - Makna ini mengandung bahwa dengan adanya sebuah perserikatan, himpunan atau organisasi maka         membuat kita untuk semakin membentuk chemistry atau sebuah solidaritas yang tinggi untuk                     mempertebal dan mempertahankan rasa persaudaraan.

3. Melaksanakan sesuatu dengan bakti 

 - Makna ini mengandung bahwa dalam melaksanakan sesuatu yang bersifat untuk banyak orang                   haruslah  ada perasaan bakti atau yang sering kita sebut sebagai mengabdi.

Sesungguhnya himpunan ini dibentuk semata-mata untuk pemerintahan jepang yang pada masa itu Indonesia tlah dikuasai oleh Jepang. Jepang dengan segala cara untuk memperkerjakan rakyat Indonesia dalam membela tanah air namun keuntungannya adalah untuk pemerintahan jepang sendiri. Jawa hokokai memiliki tugas yang bersifat menguras tenaga seperti mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak sebagai bahan baku pelumas untuk Jepang Jawa Hokokai Bergerak Di bidang: -kesehatan \ dokter ( isi Hokokai ) -sosial budaya ( keimin Buka Shidosho ) -politik -himpunan kebaktian \ pengabdi masyarakyat -Organisasi wanita ( FUJINKAI )


Secara tegas, Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah. Jika pucuk pimpinan Putera diserahkan kepada golongan nasionalis Indonesia, kepemimpinan Jawa Hokokai pada tingkat pusat dipegang langsung oleh Gunseikan. Adapun pimpinan daerah diserahkan kepada pejabat setempat mulai dari Shucokan sampai Kuco. Kegiatankegiatan Jawa Hokokai sebagaimana digariskan dalam anggaran dasarnya sebagai berikut.



 a. Melaksanakan segala sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan segenap tenaga                   kepada pemerintah Jepang.
 b. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat persaudaraan                 antara  segenap bangsa.
 c. Memperkukuh pembelaan tanah air. Anggota Jawa Hokokai adalah bangsa Indonesia yang berusia             minimal 14 tahun.

bangsa Jepang yang menjadi pegawai negeri, dan orang-orang dari berbagai kelompok profesi. Jawa Hokokai merupakan pelaksana utama usaha pengerahan barang-barang dan padi. Pada tahun 1945, semua kegiatan pemerintah dalam bidang pergerakan dilaksanakan oleh Jawa Hokokai sehingga organisasi ini harus melaksanakan tugas dengan nyata dan menjadi alat bagi kepentingan Jepang.


Dapat disimpulkan bahwa pengertian Jawa Hokokai adalah organisasi resmi pemerintah yang diawasi llt-pejabat jepang yang diharapkan memiliki semangat kebaktian dan rela berkorban untuk Jepang.


Adapun tujuan dibentuknya Jawa Hokokai adalah mempersiapkan rakyat Indonesia, baik secara moril maupun materil di kancah perang Asia, yang melibatkan Jepang dan Amerika Serikat. Kegiatan Jawa Hokokai meliputi hal-hal berikut:



1.Melaksanakan segala sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan segenap tenaga kepada pemerintah Jepang.

2. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat persaudaraan antar segala bangsa.

3. Memperkokoh pembelaan tanah air.



Jawa Hokokai merupakan organisasi pusat dengan unit kegiatan seperti bidang pengajaran (guru), organisasi budaya, dan perusahaan. Selain itu, Jawa Hokokai juga bertugas mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, permata, besi tua, dan menanam jarak untuk diserahkan kepada Jepang.

Pengendalian terhadap kegiatan politik harus diketahui Jepang serta dipergunakan untuk kepentingan Jepang pula. Untuk meningkatkan kesiap-siagaan rakyat Indonesia, pada tanggal 14 September 1944 dibentuk Barisan Pelopor sebagai bagian dari Jawa Hokokai.


Barisan Pelopor ini merupakan organisasi pemuda pertama yang langsung dibimbing oleh kaum nasionalis Indonesia. Pemimpin Barisan Pelopor adalah Soekarno, R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dr. Buntaran Martoatmojo. Barisan Pelopor juga dikerahkan untuk mendengarkan pidato dari pemimpin- pemimpin nasionalis.

Mereka juga dilatih cara-cara menggerakkan massa dan memperkuat pertahanan. Melalui Barisan Pelopor, golongan pemuda terpelajar berusaha mempengaruhi rakyat. Mereka menyesuaikan diri dengan keinginan rakyat serta mengobarkan semangat nasional dan rasa persaudaraan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Elenia Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Lengkap